Proses Memperbaiki Cidera Otot Akibat Olahraga

Dahulu sewaktu masih sekolah antara SMP-SMA saya mencoba untuk olahraga yang mengandung beban seperti push up, atau angkat barbel. Belum lagi aktifitas ikut paskibra waktu SMA yang menuntut latihan di siang hari, jam 2. Namun apa yang dilakukan saya adalah salah besar.

Sehingga saya mengalami cidera otot walau bukan keseleo atau lainnya yang menyebabkan sakit. Saya hanya mengalami otot kaku, sulit bernafas, otot mudah lemah dan lainnya yang bukan berupa rasa sakit. Bahkan sampai saya bersin berasa ada otot kaku yang membuat otot pernafasan tidak enak.

Intinya otot dan tenaga saya mengalami masalah akibat olahraga angkat beban yang salah. Maklum, waktu itu saya cuma iseng sehingga tidak perlu pengetahuan mengenai latihan otot alias binaraga. Walau pada akhirnya keisengan membuat petaka.

Sehingga saya rutin mengatur kesalahan-kesalanan otot dalam tubuh saya. Awalnya saya diurut oleh tukang urut. Namun, hasil urut belum mengena dalam perbaikan otot yang lebih berpengaruh pada otot kaku alias belum sempurna.

Sehingga untuk bagian otot yang tidak bisa ditangani tukang urut, saya memperbaiki sendiri setelah lulus sekolah. Kebetulan istirahat dulu sebelum kuliah hanya untuk memperbaiki badan yang bermasalah.

A. Proses Perbaikan Otot

Inti dari perbaikan otot yang saya lakukan adalah melenturkan alias ‘melemaskan’ otot. Bila menjalani pelenturan otot maka harus mengalami proses penghembusan nafas. Proses penghembusan nafas ini berbalik dari cara waktu latihan angkat beban. Waktu angkat beban justru tidak ada penghembusan nafas ketika proses angkat beban sehingga inilah salah satu yang menyebabkan kerusakan.

Keluarkan semua nafas sampai habis lalu melakukan proses pelenturan otot-otot. Proses ini sangat sulit karena melibatkan otot tulang belakang. Tentu mengatasi otot tulang belakang tidak bisa dengan bantuan tangan atau lainnya sehingga saya sekuat tenaga menarik menegakkan punggung saya.

Seperti itulah gambaran besar proses perbaikan. Mengenai detail proses tentu akan banyak tulisan. Efek dari pembenaran otot yang kaku ini membuat ada pelemasan otot pada akhirnya. Sehingga kondisi tubuh seakan tidak bertenaga. Tentu ada proses perbaikan lagi.

B. Proses Lanjutan Perbaikan Otot

Ada beberapa cara namun yang bisa Anda gambarkan dalam pikiran adalah mengenai salah satu cara yaitu dengan cara menggantungkan tubuh. Dengan memegang sesuatu yang tinggi seperti batang besi dan dibiarkan kaki mengambang di atas maka tubuh akan menggantung. Tentu otot tangan sekuat mungkin memegang kendali agar tubuh tetap dalam posisi menggantung.

Saya melakukan tanpa gerakan karena kalau ada gerakan pasti yang terkena adalah otot lengan tangan seperti otot siku bahkan membuat otot pernafasan terganggu. Kalau pun saya sudah siap gerak, saya menggerakkan bagian kaki saja untuk menguatkan otot perut.

Teknik ini pada dasarnya untuk pelenturan otot tubuh sekaligus mengencangkan otot terutama otot persendian.

Efek dari latihan ini adalah cukup mengencangnya otot dibagian sekitar pundak dan tentu akan berlanjut ke bagian otot perut dan otot paha kalau ada gerakan kaki. Setelah menjalani ini, otot yang masih terasa kaku dibagian tulang rusuk punggung selama bertahun-tahun mengalami perbaikan.

Inti dari latihan ini adalah pelentukan otot dan pengencangan otot. Bila Anda penggemar olahraga angkat beban maka tidak salahnya mencoba teknik pelenturan otot walau teknik olahraga Anda sudah benar. Terserah caranya bagaimana.

Dapatkan Info Kiat Bisnis Terbaru Di Email Anda Senilai 250.000. Masukkan Email Anda, Gratis!