Cara Terbalik Olahraga Pembentuk Otot Tubuh
Ada banyak jenis dan cara melakukan olahraga pembentuk otot agar terlihat atletis. Namun kondisi orang berbeda-beda. Secara khusus adalah kondisi saya sendiri yang mengalami kelemahan pada otot persendiran dan pernafasan. Sehingga jenis dan cara olahraga pun harus memperhatikan kondisi.
Untuk itu, saya akan memberikan gambaran olahraga yang cocok untuk saya dan bisa dipastikan cocok untuk pemula yang masih khawatir olahraga pembentuk otot karena takut cidera kalau tidak disertai personal trainer.
Berikut adalah cara saya melakukan olahraga dengan cara terbalik untuk mendapatkan keserasian dengan kondisi tubuh saya.
1. Daripada mengangkat beban badan dalam kondisi posisi tengkurap masih mending posisi mendorong tembok alias berdiri.
Posisi mengangkat beban intern (tubuh sendiri) dalam kondisi terngkurap membuat ada tekanan yang besar pada tangan karena memang ada bobot badan kita sendiri. Bila memang disertai gerakan maka otot persendian siku akan bergetar untuk kondisi beberapa orang secara khusus saya sendiri.
Sehingga lebih baik menggunakan posisi berdiri yang seperti akan mendorong tembok. Posisi ini sama efektifnya dalam membentuk otot seperti dalam keadaan terngkurap. Enaknya, tangan tidak terlalu berat mendapatkan beban. Ketika menggerakkan tubuh maka persendian pada siku tangan tidak mengalami getaran karena beban intern berkurang.
Cara posisi berdiri sangat membantu dalam penguatan daya dorong otot karena memang bisa melakukan teknik dorong sekuat tenaga pada tembok yang sebagai sandaran. Daripada posisi tengkurap maka tidak bisa melakukan usaha penguatan daya dorong.
2. Daripada angkat barbel dalam posisi duduk atau berbaring masih mending dalam posisi berdiri.
Kebetulan saya memiliki permasalahan dalam tulang punggung saya. Ketika duduk maka posisi punggung membungkuk. Dan yang terjadi mengalami gangguan pernafasan. Memang dalam kondisi tegak pun bila duduk lama atau duduk yang disertai angkat barbel akan memberikan penekanan pada pernafasan sehingga terganggu.
Dengan memperhatikan kondisi saya, maka saya memastikan bahwa angkat barbel dalam posisi duduk tidak cocok. Apalagi dalam posisi berbaring maka lebih tidak cocok. Lebih cocok dalam kondisi berdiri karena akan terbantu dengan kekuatan kaki dalam mengangkat barbel.
3. Daripada mengangkat barbel ke atas lebih baik mengangkat beban badan ke atas
Angkat beban sampai ke atas kepala? Cara ini tidak terlalu memberikan penekanan tulang punggung yang mengganggu pernafasan bila dilakukan dalam posisi berdiri. Namun sebelum melakukan ini, lebih baik saya melakukan teknik menggantungkan tubuh. Nanti yang dilakukan adalah mengangkat alias menggerakkan beban badan ke atas sampai mencapai posisi batang besi yang menjadi pegangan tangan.
4. Daripada melakukan pengencangan otot dalam posisi berbaring masing mending dalam posisi menggantungkan tubuh.
Pembahasan ini sudah dijelaskan caranya pada artikel sebelumnya yang membahas mengenai teknik mengencangkan otot perut.
Saya pernah mengalami cidera saat melakukan pengencangan otot dalam posisi berbaring. Karena cara ini ada kegiatan menggerakkan kaki dan punggung naik-turun atau punggungnya saja sehingga bisa menyebabkan cidera otot punggung. Lebih baik menggunakan teknik menggantung tubuh alias tangan memegang batang besi yang ada di atas.
5. Daripada gerak lambat masih mending tanpa gerak atau gerak cepat dalam angkat beban.
Ketika menganggat beban, maka sebisa mungkin nafas harus segera keluar. Jangan ada niat untuk menahan nafas. Maka menggunakan gerak cepat sangat efektif untuk membantu keluar-masuk nafas.
Ketika beban ringan, maka bisa melakukan gerakan cepat. Ketika bertambah beban, misal tambahan menjadi 10 kg, namun tidak bisa menggerakkan secara cepat atau tidak bisa menggerakkan sama sekali maka tandanya anda belum siap mengangkat beban dengan gerakan seberat ini. Maka jangan sekali-kali beralih ke beban lain.
Itulah gunanya mengangkat beban dengan gerakan cepat. Karena bisa mengukur kekuatan otot kita.
Bila memang ingin mengangkat beban yang berat sampai kesulitan bergerak maka cara yang dilakuakan adalah jangan berusaha menggerakkan tetapi berfokus pada ketahanan dalam memegang beban.
Untuk itu, saya akan memberikan gambaran olahraga yang cocok untuk saya dan bisa dipastikan cocok untuk pemula yang masih khawatir olahraga pembentuk otot karena takut cidera kalau tidak disertai personal trainer.
Berikut adalah cara saya melakukan olahraga dengan cara terbalik untuk mendapatkan keserasian dengan kondisi tubuh saya.
1. Daripada mengangkat beban badan dalam kondisi posisi tengkurap masih mending posisi mendorong tembok alias berdiri.
Posisi mengangkat beban intern (tubuh sendiri) dalam kondisi terngkurap membuat ada tekanan yang besar pada tangan karena memang ada bobot badan kita sendiri. Bila memang disertai gerakan maka otot persendian siku akan bergetar untuk kondisi beberapa orang secara khusus saya sendiri.
Sehingga lebih baik menggunakan posisi berdiri yang seperti akan mendorong tembok. Posisi ini sama efektifnya dalam membentuk otot seperti dalam keadaan terngkurap. Enaknya, tangan tidak terlalu berat mendapatkan beban. Ketika menggerakkan tubuh maka persendian pada siku tangan tidak mengalami getaran karena beban intern berkurang.
Cara posisi berdiri sangat membantu dalam penguatan daya dorong otot karena memang bisa melakukan teknik dorong sekuat tenaga pada tembok yang sebagai sandaran. Daripada posisi tengkurap maka tidak bisa melakukan usaha penguatan daya dorong.
2. Daripada angkat barbel dalam posisi duduk atau berbaring masih mending dalam posisi berdiri.
Kebetulan saya memiliki permasalahan dalam tulang punggung saya. Ketika duduk maka posisi punggung membungkuk. Dan yang terjadi mengalami gangguan pernafasan. Memang dalam kondisi tegak pun bila duduk lama atau duduk yang disertai angkat barbel akan memberikan penekanan pada pernafasan sehingga terganggu.
Dengan memperhatikan kondisi saya, maka saya memastikan bahwa angkat barbel dalam posisi duduk tidak cocok. Apalagi dalam posisi berbaring maka lebih tidak cocok. Lebih cocok dalam kondisi berdiri karena akan terbantu dengan kekuatan kaki dalam mengangkat barbel.
3. Daripada mengangkat barbel ke atas lebih baik mengangkat beban badan ke atas
Angkat beban sampai ke atas kepala? Cara ini tidak terlalu memberikan penekanan tulang punggung yang mengganggu pernafasan bila dilakukan dalam posisi berdiri. Namun sebelum melakukan ini, lebih baik saya melakukan teknik menggantungkan tubuh. Nanti yang dilakukan adalah mengangkat alias menggerakkan beban badan ke atas sampai mencapai posisi batang besi yang menjadi pegangan tangan.
4. Daripada melakukan pengencangan otot dalam posisi berbaring masing mending dalam posisi menggantungkan tubuh.
Pembahasan ini sudah dijelaskan caranya pada artikel sebelumnya yang membahas mengenai teknik mengencangkan otot perut.
Saya pernah mengalami cidera saat melakukan pengencangan otot dalam posisi berbaring. Karena cara ini ada kegiatan menggerakkan kaki dan punggung naik-turun atau punggungnya saja sehingga bisa menyebabkan cidera otot punggung. Lebih baik menggunakan teknik menggantung tubuh alias tangan memegang batang besi yang ada di atas.
5. Daripada gerak lambat masih mending tanpa gerak atau gerak cepat dalam angkat beban.
Ketika menganggat beban, maka sebisa mungkin nafas harus segera keluar. Jangan ada niat untuk menahan nafas. Maka menggunakan gerak cepat sangat efektif untuk membantu keluar-masuk nafas.
Ketika beban ringan, maka bisa melakukan gerakan cepat. Ketika bertambah beban, misal tambahan menjadi 10 kg, namun tidak bisa menggerakkan secara cepat atau tidak bisa menggerakkan sama sekali maka tandanya anda belum siap mengangkat beban dengan gerakan seberat ini. Maka jangan sekali-kali beralih ke beban lain.
Itulah gunanya mengangkat beban dengan gerakan cepat. Karena bisa mengukur kekuatan otot kita.
Bila memang ingin mengangkat beban yang berat sampai kesulitan bergerak maka cara yang dilakuakan adalah jangan berusaha menggerakkan tetapi berfokus pada ketahanan dalam memegang beban.
